Bagian depan museum dengan patung Rangga Warsita, 26
November 2006
---------------
Museum Radya Pustaka adalah
sebuah museum yang terletak di Surakarta , Jawa Tengah , Indonesia
Sejarah singkat
Museum ini didirikan pada
masa pemerintahan Pakubuwono IX oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV di
dalem
Kepatihan pada tanggal 28 Oktober 1890. Kanjeng Raden Adipati
Sosrodiningrat IV pernah menjabat sebagai Patih Pakubuwono IX dan Pakubuwono X.
Museum ini lalu dipindahkan ke lokasinya sekarang ini, Gedung Museum Radyapustaka
di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta, pada 1 Januari 1913. Kala itu gedung museum
merupakan rumah kediaman seorang warga Belanda bernama Johannes Busselaar.
Status hukum
Museum Radya Pustaka tidak
berada di bawah naungan Dinas Purbakala maupun Dinas Pariwisata Pemerintahan
Daerah setempat namun berstatus yayasan. Yayasan ini bernama Yayasan Paheman
Radyapustaka Surakarta dan dibentuk pada tahun 1951. Lalu untuk tugas
pelaksanaan sehari-hari dibentuk presidium yang pertama kalinya pada tahun 1966
diketahui oleh Go Tik Swan atau juga dikenal dengan nama K.R.T. Hardjonagoro.
Raden Adipati Sosrodiningrat IV, pendiri Museum Radya
Pustaka
--------------
Halaman depan
Di halaman depan, di depan
gedung museum, para pengunjung akan menjumpai sebuah patung dada R. Ng. Rangga
Warsita. Ia adalah seorang pujangga keraton Surakarta yang sangat termasyhur dan hidup
pada abad ke-19. Patung ini diresmikan oleh presiden Soekarno pada tahun 1953.
Di depan dan di belakang patung ini terdapat prasasti yang menggunakan aksara
Jawa.
Lalu di serambi museum ada
beberapa meriam beroda dari masa VOC yang berasal dari abad ke-17 dan ke-18.
Sementara itu ada pula beberapa meriam-meriam kecil milik Keraton Kartasura.
Selain itu terdapat pula beberapa arca-arca Hindu-Buddha. Antara lain terdapat
arca Rara Jonggrang yang artinya adalah “perawan tinggi” namun sebenarnya
adalah arca Dewi Durga. Selain itu ada pula arca Boddhisatwa dan Siwa.
Arca-arca ini ditemukan di sekitar daerah Surakarta .
Koleksi
Museum Radya Pustaka
memiliki koleksi yang terdiri dari berbagai macam arca, pusaka adat, wayang
kulit dan buku-buku kuno. Koleksi buku kuna yang banyak dicari itu di antaranya
mengenai Wulang Reh karangan Pakubuwono IV yang isinya antara lain mengenai
petunjuk pemerintahan dan Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta
bernamaYasadipura I yang menceritakan tentang wiracarita Ramayana. Pada 18
November 2007, Kepala Museum Radya Pustaka, KRH Darmodipuro (Mbah Hadi) ditahan
pihak kepolisian sebagai tersangka dalam kasus hilangnya sejumlah koleksi
museum, antara lain lima arca batu buatan abad ke-4 dan 9 yang dijual kepada
pihak lain dengan harga Rp 80 juta-Rp 270 juta per arca. Penyelidikan
menunjukkan bahwa koleksi museum yang hilang diganti dengan barang palsu. Dua
hari kemudian, polisi menggeledah rumah pengusaha Hashim Djojohadikusumo, adik
Prabowo Subianto di Jakarta dan menemukan lima
arca yang hilang dari museum
Kyai Rajamala
Berada di kamar bagian barat
terdapat sebuah patung kepala raksasa yang terbuat dari kayu dan merupakan
hasil karya Pakubuwono V ketika beliau masih seorang putra mahkota. Patung
tersebut jumlah sebenarnya adalah dua: yang satu lainnya disimpan di Keraton Surakarta . Patung ini
ialah hiasan depan sebuah perahu yang dipakai untuk mengambil permaisuri
Pakubuwono IV yang berasal dari Madura. Sampai sekarang patung ini masih
dianggap keramat dan sering diberi sesajian. ( id.wikipedia )