Foto bagian depan Keraton Kasunanan Surakarta, 7
Maret 2008
---------------
Keraton Kasunan Surakarta
terletak di pusat kota
Solo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Pembangunan
keraton dilakukan dari tahun 1743 hingga 1745. Konstruksi bangunan keraton
menggunakan bahan kayu jati yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat kota Wonogiri. Arsitek
keraton ini adalah Pangeran Mangkubumi, kerabat Susuhunan (raja Solo) yang
kelak memberontak dan berhasil mendirikan kesultanan
Yogyakarta
dengan gelar Sultan Hamengku Buwana I. Jadi tidak mengherankan jika bangunan
kedua keraton memiliki banyak kesamaan. Setelah pembangunan selesai, keraton
baru yang diberi nama Keraton
Surakarta
Hadiningrat tersebut resmi digunakan oleh raja pada tanggal 17 Februari 1745. Bila
ingin mengunjungi keratin ini, pengunjungharusmematuhi berbagai peraturan
seperti tidak memakai topi, kacamata hitam, celana pendek, sandal, serta jaket.
Bila sudah terlanjut bercelana pendek dapat meminjam kain bawahan untuk
digunakan selama mengelilingi kawasan keraton. Mengunjungi keraton Solo dari
arah depan bisa terlihat susunan
kota
lama khas Jawa: sebuah bangunan keraton yang dikelilingi oleh alun-alun, Pasar
Klewer, dan Masjid Aung Surakarta. Memasuki bagian depan keraton, terdapat
bangunan Sasana Sumewa dan sebuah meriam berbahan perunggu bernama Kyai
Rancawara. Bangunan ini dulu digunakan sebagai tempat Pasewakan Agung, yaitu
pertemuan antara Raja dan para bawahannya. Di tempat ini pengunjung masih bisa
melihat Dhampar Kencana (singgasana raja) yang terletak di Siti Hinggil Lor.
Pengunjung tidak boleh menaiki area ini sebab tempat itu sangat dihormati dan
dianggap keramat. Dari Siti Hinggil, pengunjung akan memasuki Kori Renteng,
Kori Mangu, dan Kori Brojonolo. Mereka yang melewati pintu-pintu ini diminta
untuk meneguhkan hati, membuang rasa ragu, dan memantapkan pikiran untuk selalu
waspada. Sesudah itu, pengunjung sampai di pelataran Kamandungan Lor, kemudian
Sri Manganti, dan akhirnya museum keraton bernama Museum Keraton Surakarta
Hadiningrat. Dalam museum pengunjung dapat menyaksikan benda-benda peninggalan
Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa fragmen candi yang ditemukan di Jawa
Tengah. Koleksinya antara lain alat masak abdi dalem, senjata-senjata kuno yang
digunakan keluarga kerajaan, juga peralatan kesenian. Koleksi menarik lain
adalah kereta kencana, topi kebesaran Paku Buwana VI, Paku Buwana VII, serta
Paku Buwana X. Selanjutnya pengunjung bisa ke Sasana Sewaka yang berada di
samping museum. Pada halaman Sasana Sewaka wisatawan harus melepaskan alas kaki
untuk berjalan di hamparan pasir halus yang diambil dari Gunung Merapi dan
Pantai Parangkusumo. Di sini, pengunjung dilarang mengambil atau membawa pasir
halus tersebut. Terakhir, ada menara yang disebut Panggung Sanggabuwana. Konon,
menara digunakan oleh Susuhunan untuk bersemedi dan bertemu Nyai Rara Kidul,
penguasa Pantai Selatan. Selain sebagai tempat semedi, menara ini juga
berfungsi sebagai menara pertahanan untuk mengontrol keadaan di sekeliling
keraton. ( id.wikipedia )